Sayangi Jantung Anda di Tempat Kerja
Apakah aktivitas pekerjaan di kantor menuntut Anda berada di dalam ruangan serta tidak membutuhkan banyak kegiatan fisik, melainkan lebih sering duduk di depan komputer?
Waspadalah. Serangan penyakit jantung kemungkinan besar tengah mengintai Anda !
Pola hidup dan kerja yang penuh dengan stres, dapat meningkatkan denyut jantung dan tekanan darah. Pada beberapa penelitian terakhir, juga ditemukan adanya hubungan antara stres dan perubahan dalam kadar kolesterol total.
Meski tidak bisa dihindari, namun Anda dapat mengurangi stres dengan memiliki hobi. Cara ini bisa mengubah kebiasaan terburu-buru dan mudah marah yang merupakan ‘cikal bakal’ dari stres.
Penderita penyakit jantung di Indonesia maupun di berbagai negara, kini semakin muda. Karena itu, para ahli menyerukan masyarakat mengurangi stres agar tak terkena penyakit yang mematikan itu.
Seperti kita, jantung adalah pekerja keras. Tanpa istirahat ia terus saja memompa darah, yang di dalamnya terdapat oksigen dan nutrisi yang dibagi rata ke seluruh tubuh. Bayangkan jika ia mogok bekerja 5 menit saja. Sebelum itu terjadi, cegahlah agar fungsi jantung tidak berbalik mengancam hidup kita.
Karena kantor sudah seperti rumah kedua bagi mereka yang bekerja setiap harinya, ada baiknya mencermati apa yang bisa menimbulkan serangan jantung di tempat kerja dan bagaimana pencegahannya berikut ini :
1. Lonjakan Nafsu Makan
Tahukah Anda bahwa bekerja terlalu serius ternyata mampu meningkatkan nafsu makan? Sebuah penelitian di Laval University Quebec menemukan bahwa pekerjaan yang menuntut keseriusan berpikir mampu meningkatkan kadar gula dalam darah. Berpikir dan tingkat stres yang tinggi mampu menghabiskan persediaan gizi, sehingga menjadi mudah lapar dan memicu obesitas yang akan menghambat aliran darah ke jantung.
PENCEGAHAN : Ganti snack dengan buah atau camilan sehat seperti sereal atau havernut. Selalu sediakan air putih di meja, ketika lapar minum dulu untuk mengganjal rasa lapar.
2. Perhatikan Lingkungan Kerja
Perhatikan apakah di dekat kantor Anda banyak menjual gorengan atau junk food yang berbahaya bagi kesehatan. Seringkali karena ketiadaan penjual makanan sehat, maka akhirnya menjadi pilihan.
PENCEGAHAN : Jika lingkungan kantor penuh dengan penjual makanan tidak sehat, lebih baik membawa makanan sendiri dari rumah. Selain sehat, tentu lebih hemat. Olah raga juga bisa dilakukan sebelum pergi ke kantor atau sepulangnya. Jika di dekat kantor tidak ada fasilitas olah raga, lakukan hal yang paling sederhana seperti menggunakan tangga dan berjalan kaki saat turun dari kendaraan umum.
3. Wanita Karier Harus Lebih Waspada
Pada wanita karier yang juga mengurus keluarga besarnya di rumah, ternyata lebih berisiko mengalami gangguan jantung. Penelitian terbaru dari School of Medicine Osaka University menemukan bahwa wanita pekerja yang tinggal dan mengurus keluarga besar yang terdiri dari tiga generasi dapat mengalami kenaikan risiko stroke dan serangan jantung koroner sebesar tiga kali lipat. Ini karena tanggung jawabnya juga lebih banyak, selain mengurus pekerjaan, mereka juga harus mengurus suami, anak dan mertua sekaligus. Akibatnya stres dan tekanan darah ikut meningkat, yang berujung pada serangan jantung.
PENCEGAHAN : Bekerja di rumah sebagai freelancer adalah pilihan yang tepat. Bicarakan juga dengan suami. Jika belum memungkinkan, sebaiknya cari asisten rumah tangga yang mampu mengurus masalah keluarga dengan baik, sehingga konsentrasi Anda tidak terpecah dan tidak rentan terhadap stres.
4. Pola Hubungan Sehat
Hubungan dengan rekan kerja yang memburuk dan aktivitas kerja tidak menyenangkan lagi mampu meningkatkan risiko serangan kardiovaskular sebanyak 34%, seperti dilansir dari Archives of Internal Medicine. Rasanya masuk akal juga, mengingat perselisihan dan stres bisa menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan tekanan darah seketika naik.
PENCEGAHAN : Jaga hubungan baik dengan rekan kerja, bos dan bawahan. Jika ada masalah, segera selesaikan sebelum menjadi berlarut-larut. Berpikirlah positif, karena menurut penelitian dari University of Rochester Medical Center, mereka yang berpikir positif memiliki risiko tiga kali lebih rendah untuk mengalami serangan jantung dibanding mereka yang selalu berpikiran negatif.
5. Asap Rokok
Banyak pekerja yang beranggapan dengan merokok maka produktivitas kerja meningkat dan dapat mengatasi stres. Anggapan ini salah besar. Merokok justru menjadi salah satu faktor risiko bagi penyakit jantung dan pembuluh darah. Perokok dapat terserang penyakit jantung koroner tiga kali lebih besar daripada yang tidak merokok.
PENCEGAHAN : Jika Anda mengatakan TIDAK pada rokok, maka risiko Anda terkena penyakit jantung koroner akan berkurang. Selain itu, asap rokok di tempat kerja tentunya akan sangat menggangu rekan lainnya.
SHARE: | ||||
Previous Next |