Kurus Tidak Jaminan Bebas Kolesterol
Bertubuh kurus dan kelihatan sehat diasumsikan bebas kolesterol? Coba simak dulu keterangan berikut ini. Memang, orang yang mengalami overweight, atau kelebihan berat badan, lebih memilki kecenderungan kolesterol tinggi. Hal ini seringkali membuat orang yang langsing menjadi kurang waspada dengan lemak jenuh (lemak hewani) dan lemak trans (lemak cair seperti minyak) yang mereka konsumsi, apalagi kolesterol yang tinggi sering kali tidak menampakkan gejala-gejala tertentu. Namun, penting untuk diingat, tak seorangpun bisa makan apapun yang mereka inginkan dan membuat tubuh mereka tetap sehat.
Dipicu Makan Berlemak Jenuh
Dalam kadar normal (di bawah 200 mg/dl), kolesterol adalah sahabat bagi sistem tubuh. Zat ini dibutuhkan untuk membentuk dinding sel, hormon steroid dan hormon reproduksi. Di dalam tubuh, kolesterol terbagi menjadi 2 jenis, yaitu LDL (Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). LDL sering disebut sebagai kolesterol jahat, yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembuluh darah. Sedangkan HDL disebut sebagai kolesterol baik, yang mempunyai fungsi membersihkan pembuluh darah dari kolesterol LDL yang berlebihan.
Selain itu, ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan kita.
Pengolahan makanan yang tidak tepat seringpula menjadi penyebab tingginya kolesterol tubuh. Biarpun bahan makanan yang dipilih sudah berkolesterol rendah, jika digoreng dengan minyak goreng yang mengandung minyak jenuh, tetap saja akhirnya makanan itu mengandung kolesterol tinggi. Proses makanan yang disarankan adalah mengukus, membakar atau merebus. Jika terpaksa menggunakan minyak, misalnya untuk menumis, lebih baik menggunakan minyak zaitun.
Perlu diketahui, hanya 20 % kolesterol yang datang dari makanan yang dikonsumsi. Sisanya diproduksi oleh tubuh secara alami.
Waspadai Faktor Genetik
Sejak lahir, semua orang sudah memiliki sistem tubuh yang memproduksi sendiri kolesterol atau disebut endogen kolesterol. Diketahui 80 % dari kolesterol di dalam darah diproduksi di dalam tubuh sendiri. Ada sebagian orang yang memproduksi kolesterol lebih banyak dibandingkan orang lain. Ini disebabkan karena faktor keturunan. Tanpa mengkonsumsi makanan berkolesterol tinggi pun, kadar kolesterol sudah tinggi. Untuk mengetahui ada atau tidaknya faktor ini, harus dilakukan tes darah di laboratorium. Terutama, bagi mereka yang orang tua atau kerabatnya memiliki sejarah kolesterol tinggi.
Kadar kolesterol pada wanita secara alamiah dipengaruhi oleh masa menstruasi atau masa subur. Pada kondisi normal di masa subur, kadar HDL wanita umumnya relatif masih tinggi. Sehingga, perbandingan antara kolesterol total dibagi kolesterol baik nilainya di bawah 5. Jika angkanya di atas 5, artinya harus lebih waspada. Kolesterol tinggi juga bisa menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita. Itu sebabnya, dalam beberapa kasus, wanita berkolesterol tinggi akan sulit mendapatkan keturunan.
Gejala Kolesterol Tinggi
Kolesterol tinggi dalam tubuh seseorang memang tidak menunjukkan gejala atau keluhan. Biasanya baru disadari saat sudah terjadi komplikasi tinggi seperti jantung dan stroke jika sudah mengganggu pembuluh darahnya serta hipertensi.
Secara klinis, ada beberapa hal yang bisa dijadikan petunjuk awal seseorang memiliki kolesterol tinggi, yaitu adanya timbunan lemak di atas kelopak mata. Biasanya timbunan ini mengandung kadar trigliserida (molekul asam lemak) yang tinggi, namun ini hanya terjadi pada sebagian kecil orang saja.
Sebaiknya bagi yang sudah berusia di atas 40 tahun harus melakukan pemeriksaan kolesterol setiap tahunnya. Tapi bagi yang sudah memiliki kelainan kolesterol seperti darah tinggi tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kolesterol sejak usia 25 tahun.
Seseorang dikatakan memiliki kadar kolesterol tinggi jika nilai total kolesterolnya lebih dari 240 mg/dl darah. Jika seseorang bisa mendeteksi kolesterol tingginya sebelum terjadi komplikasi, maka diharapkan komplikasi tersebut tidak terjadi.
Cara Menurunkan Kolesterol Tinggi
- Melakukan diet rendah lemak, bagi pembawa faktor genetis berkolesterol tinggi harus lebih selektif memilih asupan makanan, karena makanan berkolesterol tinggi efeknya lebih besar dalam meningkatkan kadar kolesterol tubuh, perbanyak minum air putih (hindari minuman beralkohol), konsumsi buah dan sayuran.
- Jaga pola hidup sehat dan pola makan sehat, konsumsi makanan yang mengandung serat alami seperti oatmeal atau suplemen yang mengandung ekstrak bawang putih, dipercaya dapat membantu mengurangi kolesterol jahat dalam tubuh.
- Rajin melakukan olahraga, karena olahraga akan membantu sumsum tulang belakang memproduksi sel-sel penyembuh (sel progenitor).
- Bagi perokok, diusahakan untuk berhenti, karena saat mengisap asap rokok terjadi penurunan kolesterol baik.
SHARE: | ||||
Previous Next |