WHO Tetapkan Hari Hepatitis Dunia 28 Juli
Sebanyak 500 juta manusia di dunia terinfeksi hepatitis B dan C dan lebih dari 600 ribu orang meninggal akibat komplikasi dari hepatitis B dan C setiap tahunnya. Badan kesehatan dunia (WHO) pun menetapkan 28 Juli sebagai hari peringatan hepatitis se-dunia.
Penetapan tanggal tersebut merupakan usulan dari delegasi Republik Indonesia dalam Sidang Badan Eksekutif WHO ke-126 pada tanggal 23 Januari 2010.
Tanggal tersebut diambil dari tanggal kelahiran Dr. Baruch S. Blumberg yang menemukan virus hepatitis B dan mengembangkan vaksin hepatitis B untuk pertama kalinya. Atas penemuan tersebut, pada tahun 1976, Dr. Blumberg dianugerahi hadiah Nobel.
Sidang Badan Eksekutif WHO juga akhirnya menyetujui secara konsensus rancangan resolusi atau keputusan usulan Delegasi RI dan Delegasi Brazil mengenai viral (virus) hepatitis yang telah diperdebatkan selama 2 hari.
Dewan Eksekutif menilai penting resolusi tersebut untuk mendorong peningkatan kerjasama global dalam pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Menteri Kesehatan RI, Dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, dalam pernyataan di hadapan Dewan Eksekutif WHO tanggal 21 Januari 2010, menjelaskan pentingnya resolusi untuk membantu negara-negara berkembang meningkatkan kemampuan pencegahan dan penanganan penyakit hepatitis.
Resolusi akan mendorong pentingnya kerjasama dan bantuan teknik untuk survailans, serta akses dan harga vaksin hepatitis B yang terjangkau, dan akses universal terhadap pengobatan, khususnya di negara berkembang.
"Dengan disahkannya resolusi atau keputusan ini akan meningkatkan peran WHO dan mendorong semua negara melakukan pencegahan dan penanganan hepatitis," kata Menteri Kesehatan RI dalam siaran pers.
Data WHO menunjukkan bahwa dari berbagai penyebab kanker, 5-10% disebabkan oleh hepatitis B dan C. Dari seluruh carrier hepatitis B di dunia, sekitar 75% terdapat di wilayah Asia-Pasifik. Di Indonesia sendiri, diperkirakan sekitar 10% merupakan carrier hepatitis B.
"Melihat data yang ada, tepatlah bila menjadikan hepatitis sebagai salah satu agenda kesehatan global. Pengobatan hepatitis B dan C, terutama yang mengalami komplikasi, membutuhkan biaya yang sangat mahal dan belum tentu memuaskan. Usaha pencegahan termasuk imunisasi merupakan pilihan yang lebih tepat dan karenanya merupakan salah satu strateginya dengan menetapkan Hari Hepatitis Dunia pada tanggal 28 Juli untuk membangun kepedulian masyarakat akan pentingnya upaya pencegahan hepatitis," kata anggota Delegasi RI, Dr. David H. Muljono.
"Keberhasilan Indonesia memperjuangkan resolusi viral hepatitis sekali lagi menunjukkan pentingnya diplomasi kesehatan dalam mendorong pembangunan kesehatan nasional, khususnya pencegahan dan penanganan hepatitis secara nasional melalui peningkatan kerjasama dan dukungan kerjasama pada tingkat global," demikian ditegaskan oleh Wakil Tetap RI di Jenewa, Duta Besar Dian Triansyah Djani.
Sidang Badan Eksekutif WHO ke-126 yang bersidang tanggal 18-23 Januari 2010 membahas berbagai isu kesehatan global dan manajemen WHO yang akan menjadi keputusan Sidang World Health Assembly ke-63 bulan Mei 2010.
Dewan Eksekutif WHO terdiri dari 34 negara, termasuk Indonesia, yang dipilih untuk membahas dan memberikan arah bagi pengambilan keputusan dan kebijakan mengenai penanganan kesehatan global.
Sumber : DetikHealth.com
SHARE: | ||||
Previous Next |