Peringatan tentang bahaya rokok terhadap jantung terpampang di mana-mana dan tidak banyak yang meragukannya. Namun tidak semua tahu, penyakit jantung pada perokok bisa menyerang 10 tahun lebih awal dibandingkan non perokok.
Temuan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang melibatkan 14.000 pasien di rumah sakit yang mengalami penyumbatan arteri ke jantung. Dalam satu tahun, gangguan semacam itu lebih banyak dialami oleh perokok dibandingkan pasien yang tidak merokok.
Hasil pemeriksaan menunjukkan tingkat keparahan pasien yang merokok cenderung sama seperti pasien yang tidak merokok tetapi berusia 10 tahun lebih tua. Ini menunjukkan bahwa rokok membuat pasien rentan mengalami kerusakan pada jantung, 10 tahun lebih cepat.
"Kami mengamati perokok mengalami penyakit ini di usia 55 tahun, sedangkan pada yang tidak merokok penyakit ini muncul pada usia 65 tahun," kata sang peneliti, Dr Alexandra Lansky, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (1/4/2014).
Rokok dapat memicu penggumpalan darah, lalu menyumbat pembuluh darah yang sudah rapuh dan menyempit akibat penumpukan kolesterol jahat. Meski kerusakan pembuluh darah yang disebut atheroschlerosis bisa terjadi pada siapapun seiring bertambahnya usia, rokok bisa mempercepat proses kerusakan tersebut.
Selain mengalami kerusakan pembuluh darah yang memicu serangan jantung 10 tahun lebih awal, perokok juga mengalami peningkatan risiko kematian. Penelitian ini mengungap, perokok maupun non perokok sama-sama punya peluang bertahan hidup dalam 30 hari pertama dirawat, namun perokok 37 persen lebih berisiko mengalami kematian dalam setahun berikutnya.
Penelitian ini dipublikasikan dalam jurnal JACC: Cardiovascular Interventions.
Sumber : Detik (01/04/14)
SHARE: | ||||
Previous Next |