Untuk menurunkan risiko penyakit jantung, semua orang pasti setuju bahwa salah satu caranya yakni dengan rajin berolahraga. Untuk melakukannya, tak perlu ke gym, karena kegiatan sederhana seperti memotong rumput atau mencuci mobil bisa mengurangi risiko serangan jantung dan stroke hampir 30 persen pada orang berusia di atas 60 tahun.
Adalah sebuah studi di Swedia yang menunjukkan bahwa orang tua yang aktif secara fisik saat mereka tinggal di rumah lebih sehat dibandingkan mereka yang hanya menghabiskan waktu di depan tv atau kursi malas. Hal itu terlepas dari apakah mereka juga melakukan latihan formal lain seperti jogging atau latihan di gym.
"Kehidupan sehari-hari yang aktif, terlepas dari olahraga teratur atau tidak, berkaitan erat dengan kesehatan jantung dan umur panjang pada orang lanjut usia. Sementara terlalu lama duduk sudah pasti berisiko buruk pada kesehatan," kata penulis studi dalam keterangannya, seperti dilansir The New Age, Rabu (30/10/2013).
Pada studi ini, peneliti mengumpulkan hampir 4.000 orang berusia 60 tahun pada tahun 1997-1999. Lalu, kesehatan mereka diamati rata-rata selama 12,5 tahun. Para peserta mencatat seberapa sering mereka melakukan kegiatan tertentu seperti memperbaiki rumah, memotong rumput, mencuci mobil, berburu, memancing, bersepeda, dan mengumpulkan buah.
Peneliti menemukan bahwa orang dengan aktivitas fisik yang tinggi, termasuk olahraga rutin, memiliki risiko 27 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan orang yang tidak aktif. Risiko kematian mereka juga 30 persen lebih rendah. Menurut para peneliti, mempromosikan aktivitas fisik non-formal seperti memotong rumput dan mencuci mobil dalam kehidupan sehari-hari sama pentingnya dengan merekomendasikan olahraga teratur pada lansia.
"Perlu meningkatkan kesehatan individu dari populasi lanjut usia, sebab saat ini juga sudah terjadi pergeseran demografis di mana populasi usia tua makin bertambah di seluruh dunia. Meskipun berbagai aktivitas fisik mungkin berbeda di tiap negara tergantung dari latar belakang budayanya," tulis para peneliti.
Dalam studinya, peneliti juga memperhitungkan faktor gaya hidup lain yang bisa mempengaruhi hasil penelitian termasuk konsumsi alkohol, tingkat pendidikan, kebiasaan merokok, dan diet.
Sumber : Detik (30/10/13)
SHARE: | ||||
Previous Next |