• Home
  • Jamu IBOE
  • @Jamu_IBOE
  • @jamu_iboe
  • Jamu IBOE
homedeliveryservice

Jamu Iboe

Pilihan Tepat Untuk Sehat Sejak 1910
  • Home  |  F.A.Q  |  Kontak Kami
  • English  |  Indonesian
  • Profil Perusahaan
    • Profil
      • Sejarah
      • Logo
      • Visi & Misi
    • Pabrik
      • Produksi & QC
      • Research & Development
      • Produk & Layanan
    • Toga
    • Penghargaan
  • Tentang Jamu
    • Sejarah Jamu
    • Bahan Baku Jamu
    • Pembuatan Jamu
  • Event
    • Upcoming Event
    • Past Event
  • Berita
  • Produk
  • Outlet
  • Info Kesehatan
  • Partner & Link
Home  >  Info Kesehatan

Info Kesehatan

Diabetes Mellitus Ancaman Umat Manusia di Dunia

01 July 2014

Diabetes Mellitus (DM), kini menjadi ancaman yang serius bagi umat manusia di dunia. Pada tahun 2003, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 194 juta jiwa atau 5,1% dari 3,8 milyar penduduk dunia usia 20 - 79 tahun menderita DM dan pada tahun 2025 diperkirakan meningkat menjadi 333 juta jiwa. Pada tahun yang sama International Diabetes Foundation (IDF) memperkirakan prevalensi DM dunia adalah 1,9% dan menjadikan DM sebagai penyebab kematian urutan ke-7 dunia.

Itu sebabnya Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) dalam press release tanggal 20 Desember 2006 menetapkan tanggal 14 November sejak tahun 2007 sebagai Hari Diabetes Dunia (World Diabetes Day). Diharapkan semua anggota PBB termasuk Indonesia mendukung resolusi PBB tersebut dalam rangka mengendalikan diabetes mellitus.

Menurut dr. Yusharmen, D.CommH, M.Sc, Direktur Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) Depkes menyatakan, menurut perkiraan WHO, penderita diabetes di Indonesia juga mengalami kenaikan dari 8,4 juta jiwa pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta jiwa pada tahun 2030. Tingginya angka kesakitan tersebut menjadikan Indonesia menduduki rangking ke-4 dunia setelah Amerika Serikat, India, dan China (Diabetes Care 2004).

Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) memberi gambaran terjadinya peningkatan prevalensi DM dari tahun 2001 sebesar 7,5% menjadi 10,4% pada tahun 2004. Sementara itu hasil survei BPS tahun 2003 menyatakan bahwa prevalensi DM mencapai 14,7% di perkotaan dan 7,2% di pedesaan.

Menurut dr. Yusharmen, peningkatan prevalensi Diabetes seiring dengan peningkatan faktor risiko yaitu obesitas (kegemukan), kurang aktivitas fisik, kurang konsumsi serat, tinggi lemak, merokok, hiperkolesterol, hiperglikemia dan lain-lain.

”Prevalensi faktor risiko DM dari 2001-2004 yaitu : obesitas dari 12,7% menjadi 18,3%. Hiperglikemia dari 7,9% menjadi 11,3% dan hiperkolesterol dari 6,5% menjadi 12,9%. Sedangkan berdasarkan survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas), prevalensi merokok di Indonesia sebesar 31,8% meningkat menjadi 32% pada tahun 2003 dan 35% di tahun 2004”, ujar dr. Yusharmen.

Diabetes atau kencing manis, kata dr. Yusharmen adalah penyakit metabolisme yang ditandai tingginya kadar gula dalam darah. Penyakit ini juga sering disebut dengan the great imitator karena dapat menyerang semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai keluhan. Penyakit ini timbul perlahan-lahan, sehingga seseorang tidak menyadari berbagai perubahan dalam dirinya.

DM ditandai dengan gejala : banyak minum (mudah haus), banyak kencing 3-4 kali terutama pada malam hari, banyak makan (mudah lapar), mudah lelah serta kadang-kadang mengalami penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Diagnosis Diabetes ditegakkan bila seseorang memiliki gejala-gejala tersebut dan pada pemeriksaan glukosa darah sewaktu hasilnya lebih besar dari 200 atau pada pemeriksaan gula darah puasa (minimal 8 jam) hasilnya lebih dari 126, ujar dr. Yusharmen.

Diabetes dapat dikendalikan antara lain dengan kontrol gula darah secara teratur, makan dengan gizi seimbang dan terencana, tidak merokok karena merokok dapat mengakibatkan kondisi yang tahan terhadap insulin, dan berolah raga secara teratur seperti berjalan kaki dan lain-lain.

Sumber : Pusat Komunikasi Publik Setjen Depkes RI. 

SHARE:
Share
Share via Email Email
WhatsApp
 
Follow @Jamu_IBOE


Previous Next


Upcoming Events

  • No Upcoming Event At This Time.

Promotions

Health Info

Mengkudu (Morinda Citrifolia)

                                                              

Kandungan polisakarida dalam mengkudu disebut ahli dari Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Dr Ediati Sasmito, Apt, dapat dimanfaatkan sebagai immunostimulator untuk membantu menormalkan sistem imun. Dalam penelitiannya Prof Edi berusaha melihat manfaat konsumsi suplemen mengkudu untuk pasien kanker.

Read More

Polling

Jamu seperti apakah yang menjadi favorit anda?

View Result
Thank you for your subscription to Jamu IBOE Newsletter.
Please fill out your E-mail Address.
Please fill out your E-mail Address.

SUBSCRIBE TO JAMU IBOE NEWSLETTER

Our newsletter will keep you informed about Jamu IBOE updates:
exciting promotional info, important health advice & tips, event info & many more.
Fill in your email below and click subscribe.

Copyright © 2016 PT. Jamu Iboe Jaya. All Rights Reserved.