Agar ASI Tetap Lancar Saat Anda Bekerja
Kembali bekerja setelah tiga bulan cuti hamil merupakan tantangan tersendiri bagi seorang ibu baru. Bagaimana agar Anda dapat memberikan ASI eksklusif meskipun waktu Anda tersita di kantor? Menjalaninya memang membutuhkan komitmen. Ketika Anda berpisah dari bayi sepanjang hari, dan tidak dapat memenuhi kebutuhannya untuk menyusu, Anda harus mengalihkan perhatian untuk membuat cadangan ASI. Lalu, bagaimana cara memastikan bahwa produksi ASI tetap lancar sehingga Anda bisa mencadangkannya selama Anda di kantor
Berikan ASI sesering Anda bisa.
Kebanyakan ibu bekerja dapat menyusui empat kali pada setiap hari kerja. Satu kali sebelum berangkat ke kantor, sepulang kantor, sesudah makan malam, dan sebelum tidur. Apabila Anda memasang weker lebih pagi, Anda juga bisa memberikan tambahan ASI begitu bangun tidur. Jika memungkinkan (entah karena rumah Anda dekat kantor, atau si kecil diajak babysitter-nya ke kantor Anda), berikan juga ASI saat makan siang atau sore hari. Cara ini membuat Anda mengurangi kebutuhan memberikan ASI di dalam botol.
Jangan melewatkan jadwal memompa ASI.
Jadwal kerja yang padat sering membuat kita lupa atau tak sempat memompa ASI. Namun meskipun Anda hanya memiliki waktu beberapa menit saja, lebih baik memompa ASI dalam waktu singkat ketimbang menundanya sampai Anda tiba di rumah. Yang penting adalah frekuensinya, bukan lamanya memompa ASI, sehingga tubuh terstimulasi untuk terus memproduksi ASI.
Tidak menggunakan botol susu saat si kecil bersama Anda.
Untuk menjaga dan memastikan persediaan ASI, sisihkan waktu dimana Anda bisa menyusui secara teratur. Hal ini untuk mengantisipasi waktu dimana Anda harus berpisah dengan si kecil. Tetapkan niat untuk memberikan botol susu hanya ketika Anda sedang tidak bersama bayi, dan hanya menyusuinya kapanpun Anda bersamanya. Selain membuat produksi ASI lancar, bayi juga tetap tertarik dengan payudara ibunya (tidak membuatnya mencari-cari dot). Yang lebih penting lagi, bonding antara Anda dan si kecil tetap terjaga.
Usahakan tidak terlalu sering meninggalkan anak.
Ketika Anda merencanakan untuk hamil dan mempunyai anak, saat itulah Anda harus berkomitmen untuk berfokus pada keluarga. Maka, acara hangout bersama teman-teman (bahkan suami) pun harus dikurangi. Sebisa mungkin hindari meninggalkan anak dengan pengasuhnya selama empat atau lima jam, hanya supaya Anda bisa nonton film sambil shopping, atau menjalani perawatan full body di spa. Sesekali me time boleh saja, namun pastikan si kecil ada bersama ayahnya.
Gunakan akhir pekan sebagai sesi menyusui.
Para ibu yang bekerja lima hari dalam seminggu biasanya mengalami jumlah ASI yang mampu mereka hasilkan akan berkurang menjelang akhir minggu. Setelah menyusui lebih teratur pada akhir minggu, para ibu umumnya merasa payudara menjadi lebih penuh pada hari Senin. Mereka butuh memompa lebih banyak ASI, untuk menghindari pembengkakan pada payudara yang menimbulkan rasa ngilu bahkan meriang. Simpan persediaan ASI di dalam kulkas untuk cadangan selama hari-hari dimana Anda sibuk di kantor.
Nikmati sesi menyusui malam hari.
Bayi juga bisa merindukan sesi menyusu ketika ditinggalkan ibunya seharian penuh. Saat Anda berangkat ke kantor, bayi akan mengubah pola rutinitasnya dengan tidur lebih lama, lalu kembali menuntut ASI pada malam hari. Ini pertanda baik, dan ibu yang mampu menjalani dua perannya tentu akan menikmati sesi menyusui sepulang kantor dan menjelang tidur ini. Menyusui di tempat tidur sambil ngobrol dengan suami bisa menjadi sarana rileksasi. Bahkan, banyak ibu yang mengaku menjadi tidur lebih nyenyak ketika si bayi ada bersama mereka, meskipun itu artinya para ibu jadi lebih mudah terjaga sepanjang malam.
Sumber: Kompas (26/10/11)
SHARE: | ||||
Previous Next |