1 dari 10 Penduduk Sakit Diabetes di Tahun 2030
Federasi Diabetes International memprediksi sedikitnya 1 dari 10 orang dewasa akan menderita diabetes di tahun 2030. Jumlah tersebut naik dari data tahun ini yang menyebutkan 1 dari 13 orang dewasa menderita diabetes.
Menurut laporan terbaru yang dikeluarkan bertepatan dengan peringatan hari diabetes internasional (14/11) ini, disebutkan 552 juta orang akan menderita diabetes dalam dua dekade mendatang, baik yang terdiagnosa atau pun tidak.
Kenaikan jumlah penderita ini terjadi secara global, bahkan di Afrika yang penyakit infeksi masih jadi persoalan utama diperkirakan terjadi peningkatan penderita diabetes sampai 90 persen.
Menurut WHO, saat ini di seluruh dunia terdapat 346 juta penderita diabetes, di mana 80 persennya terjadi di negara berkembang. WHO juga menyebutkan jumlah tersebut akan naik dua kali lipat di tahun 2030 sesuai perkiraaan federasi diabetes internasional.
"Jumlah peningkatan ini adalah angka yang kredibel, tetapi terbukti atau tidak kami belum bisa mengatakannya," kata Gojka Roglic, ketua unit diabetes WHO seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Ia menjelaskan, kenaikan jumlah penderita lebih disebabkan karena faktor penuaan daripada epidemi obesitas. Kebanyakan kasus adalah diabetes tipe dua dan mayoritas diderita orang berusia pertengahan. Penyakit ini berkaitan erat dengan kegemukan dan gaya hidup sedentari.
"Penyakit ini mengkhawatirkan karena diabetes adalah penyakit serius dan memperpendek usia. Tetapi itu tidak perlu terjadi jika kita mengambil langkah pencegahan," paparnya.
Usia produktif
Di Indonesia menurut data Riset Kesehatan Dasar 2007 terdapat 14 juta (5,4 persen) penduduk yang menderita diabetes. Sementara itu diketahui 10 persen penduduk mengalami pradiabetes yang akan berkembang menjadi diabetes dalam 5 tahun mendatang jika tidak diintervensi.
"Dulu diabetes adalah penyakit orang lanjut usia, tapi kini banyak menyerang orang muda bahkan remaja. Jika gula darahnya tidak terkontrol di usia produktif mereka bisa kena serangan jantung atau harus cuci darah," kata dr.Tri Juli Edi Tarigan, Sp.PD, di Jakarta (14/11).
Untuk meningkatkan tatalaksana diabetes, menurut dr.Budiman Darmo Widjojo, Sp.PD, dokter-dokter umum terus dilatih untuk menangani diabetes melitus.
"Yang diutamakan adalah dokter puskesmas atau dokter keluarga karena mereka adalah garda terdepan pelayanan kesehatan. Mereka dilatih untuk menatalaksana, termasuk dalam pemberian obat dan edukasi pasien," kata Ketua Jakarta Diabetes Meeting 2011.
Ia menjelaskan, tujuan utama dari tatalaksana diabetes adalah mengendalikan kadar gula darah. "Kalau terkendali maka risiko komplikasi akan bisa dihindari," paparnya.
Sumber : Kompas (15/11/11)
SHARE: | ||||
Previous Next |