Ibu Ani Yudhoyono membuka simposium Indonesia-China mengenai Operasi dan Pengobatan Penyakit Hepatobiliari (hati dan empedu) atau The3rd China-Indonesia Joint Symposium On Hepatobiliary Medicine and Surgery (CISHMS) di Jakarta.
Acara Simposium Bersama yang dilakukan dalam rangka memperingati 60 tahun hubungan Indonesia-China tersebut dilakukan di Hotel Gran Melia Jakarta, Kamis (24/6/2010) pagi, dengan pembicara kunci Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih.
Menurut keterangan panitia CISHMS, 22 juta orang di Indonesia terpapar infeksi virus hepatitis B dan C dimana 10 persennya adalah penderita carrier (pembawa sifat).
Setengah dari penderita itu 11 juta diantaranya berkembang menjadi penyakit hepatitis kronis dan 10 persen dari jumlah itu berakhir dengan penyakit fibrosis hati (liver fibrosis) atau kanker hati (liver carcinoma) yang sulit disembuhkan.
Jumlah penderita atau carrier hepatitis B dan C di Indonesia merupakan peringkat ketiga tertinggi di Asia setelah China (2,5 miliar) dan India (1,5miliar).
Hepatitis atau penyakit kuning adalah suatu penyakit peradangan hati yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme yaitu virus, bakteri, parasit, jamur dan zat kimia --alkohol atau obat-obatan tertentu yang mempunyai sifat hepatotosik.
Menurut Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih , walaupun bukan merupakan penyakit penyebab kematian langsung, tetapi hepatitis virus menimbulkan masalah pada usia produktif di saat para penderitanya seharusnya berfungsi sebagai sumber daya pembangunan.
"Tantangan yang serius ini perlu mendapat perhatian kita semua," katanya.
Upaya pencegahan hepatitis virus di Indonesia, kata Menkes, dimulai dengan menanamkan kesadaran akan pentingnya masalah itu oleh pemerintah bersama masyarakat.
"Usaha nyata diawali dengan dimulainya program imunisasi hepatitis B pada 1997 dengan sasaran utama bayi dibawah satu tahub," ujarnya.
Pada 2003, kata dia, upaya itu ditingkatkan dengan mencakup bayi baru lahir dan dilaksanakan di seluruh Indonesia.
"Hal itu telah berhasil menurunkan prevalensi hepatitis B pada anak dibawah empat tahun dari 6,2 persen menjadi 1,4 persen," katanya.
Duta Besar China untuk Indonesia Zhang Qiyue menggarisbawahi arti pentingnya pencegahan hepatitis virus dan kerja sama seluruh negara untuk mengatasi hal itu.
Ia juga mengucapkan selamat atas disahkannya Resolusi Indonesia tentang hepatitis virus dalam sidang tahunan WHO di Jenewa Mei 2010. Dunia memperingati Hari Hepatitis Internasional pada 28 Juli 2010.
Sumber : www.menkokesra.go.id
SHARE: |
![]() |
|||
Previous Next |