Orang sering tidak peduli pada kadar gula darah sampai ia terkena diabetes. Padahal, ada kondisi di antara keadaan normal dan diabetes. Kondisi tersebut adalah prediabetes.
Batas kadar gula darah normal adalah 80-140mg/dl dalam kondisi tidak puasa. Sedangkan status diabetes dilabelkan jika kadar gula darah melebihi 200mg/dl.Kadar gula darah di atas normal namun kurang dari 200mg/dl disebut sebagai prediabetes.
Meskipun masih menginjak fase 'pra', prediabetes perlu diwaspadai. Pasalnya status prediabetes sangat rentan berubah menjadi diabetes.
Menurut sebuah jurnal yang dipublikasikan dalam The Lancet, jurnal medis kenamaan dunia, pasien prediabetes yang mampu menormalkan kadar gula dapat mengurangi risiko terkena diabetes hingga 56%.Paling tidak, selama 6 tahun pasien tersebut tidak akan berkembang penyakitnya menjadi diabetes.
Dilansir dari Readers Digest, Kamis (12/12/2013), sebuah penelitian membuktikan bahwa perubahan sederhana dalam pola hidup dapat mengurangi perkembangan prediabetes menjadi diabetes.
Lantas, mengapa banyak penderita prediabetes yang 'naik level' menjadi diabetes? Ini dia kesalahan yang sering dilakukan oleh pasien prediabetes.
1. Mengabaikan Berat Badan
Meskipun hanya beberapa kilogram, penurun bobot bisa mengurangi risiko perkembangan prediabetes menjadi diabetes. Umumnya, orang akan menyepelekan penurunan bobot tubuh yang tidak seberapa. Padahal, pengurangan massa tubuh 5-7% mengurangi risiko diabetes hingga 58%.
Bagaimana cara menurunkan bobot tubuh? Meski hanya sedikit, pola makan yang baik dan aktifitas fisik dapat membantu menurunkan berat badan. Dengan pola makan yang baik dan aktivitas fisik, lemak perut yang mengelilingi organ dalam dapat dihilangkan. Hasilnya, tubuh akan lebih peka pada insulin.
Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Usahakan separuh porsi makanan adalah berupa sayur dan buah, seperempat porsi berupa protein, dan seperempat sisanya dalam bentuk pati seperti nasi atau kentang.
2. Meremehkan Diagnosis Dokter
Tiap tahun, 10 hingga 15 persen pasien yang didiagnosa prediabetes berkembang penyakitnya hingga menjadi diabetes. Dalam delapan atau 10 tahun, akan ada banyak pasien prediabetes berubah jadi diabetes. Lebih lanjut, menurut Asosiasi Diabetes Amerika, prediabetes yang berubah jadi diabetes rentan terkena komplikasi serius seperti serangan jantung, stroke, kerusakan saraf penglihatan, kebutaan, gagal ginjal, bahkan amputasi kaki.
Setelah didiagnosa terkena prediabetes, jangan abaikan! Segera lakukan upaya perubahan agar tidak naik level jadi diabetes.
3. Kurang Gerak
Kurang gerak dapat memperparah kadar gula penderita prediabetes. Tanpa aktivitas yang cukup, status prediabetes dapat berubah dengan mudah menjadi diabetes.
Olahraga adalah cara terbaik lawan diabetes.Tidak perlu menjadi seorang atlet agar tetap sehat. Cukup dengan berjalan kaki minimal setengah jam, lima kali dalam satu minggu. Dengan berolah raga, berat badan turun, lemak perut menipis, kadar gula darah berkurang, dan tubuh jadi lebvih peka terhadap insulin.
4. Lupa Makan Serat
Ayam goreng terlihat lebih menggiurkan dibanding sayuran, tapi sayur dan buah kaya serat jelas lebih baik! Tak perlu cemas kenikmatan hidup akan berkurang karena harus mengonsumsi banyak serat. Kini, banyak olahan buah dan sayur yang memiliki rasa lezat.
Makanan berserat tinggi memerangi diabetes dengan tiga langkah. Pertama, makanan tinggi serat membantu menurunkan berat badan. Kedua, makanan tinggi serat tidak menyebabkan gula darah naik drastis setelah makan. Dan terakhir, makanan tinggi serat biasanya mengandung nutrisi lain seperti zat besi yang baik untuk peredaran darah.
Sumber : Detik (12/12/13)
SHARE: | ||||
Previous Next |