Jamu seperti obat modern juga memiliki berbagai bentuk sediaan antara lain, serbuk, pil, kapsul, cairan maupun rajangan. Proses pembuatan jamu juga berbeda-beda tergantung bentuk sediaan yang diinginkan.

Cara pembuatan jamu secara tradisional

Pembuatan jamu secara tradisional umumnya dilakukan dengan menumbuk bahan ramuan dalam lumpang atau menggunakan pipisan. Setelah bahan halus kemudian ditambahkan air matang secukupnya untuk memudahkan penyarian dan pemerasan. Selanjutnya air saringan dapat langsung diminum. Apabila ramuan jamu harus direbus terlebih dahulu, maka bahan-bahan yang telah dicuci bersih ditambah air dalam panci dan direbus hingga mendidih. Perebusan dilakukan hingga sisa air rebusan tinggal setengah. Air rebusan didinginkan, disaring dan siap diminum. Apabila ramuan harus dibuat serbuk maka bahan-bahannya harus bersih dan dikeringkan dahulu. Kemudian semua bahan ditumbuk dan dicampur kemudian diayak. Hasil serbuk ini kemudian diseduh dengan air matang secukupnya dan siap diminum.

Cara pembuatan jamu secara modern

Pembuatan jamu secara modern meliputi beberapa tahap, meliputi persiapan bahan baku, peracikan, dan pengemasan.

Proses persiapan bahan baku sendiri memiliki beberapa tahap hingga bahan baku dari alam siap digunakan.

  1. Bahan baku dari petani/pedagang
  2. Laboratorium pemeriksaan mutu; Pemeriksaan keaslian bahan, kemurnian bahan, kadar air dan kandungan senyawa aktif.
  3. Gudang bahan baku
  4. Simplisia dibersihkan (menggunakan blower), dicuci, dan disortir untuk memilah kotoran, barang yang mengalami kerusakan fisik, dan bagian-bagian simplisia yang tak berguna.
  5. Perajangan
    Dilakukan perajangan untuk memperoleh ukuran yang lebih kecil sehingga mempercepat proses pengeringan.
  6. Pengeringan
    Pengeringan harus melihat sifat bahan untuk menentukan waktu dan suhu pengeringan.
  7. Prebroken
    Simplisia kering diproses lebih lanjut untuk diperoleh ukuran yang sama besar agar memudahkan proses selanjutnya.
  8. Simplisia kering disimpan di Gudang Racikan dan siap diolah.

Proses peracikan terdiri dari;

  1. Penimbangan bahan baku
  2. Peracikan bahan sesuai formulasi
  3. Penggilingan bahan baku (simplisia kering) menjadi bentuk serbuk (penggilingan kasar, penggilingan halus).
  4. Pengayakan dengan mesin pengayak untuk diperoleh derajat kehalusan sesuai yang diharapakan.
  5. Penyimpanan serbuk halus di Gudang Setengah Jadi untuk dilanjutkan dengan pengemasan maupun pengolahan lebih lanjut.

Pengemasan

  1. Pengujian mutu serbuk halus yang telah jadi sebelum proses pengemasan.
  2. Serbuk halus dapat langsung dikemas ataupun dibuat menjadi bentuk sediaan lain (pil, kapsul, kaplet, sediaan setengah padat, dan cairan).
  3. Proses ekstraksi dapat pula dilakukan pada serbuk halus untuk mendapatkan ekstrak dari senyawa aktif.